Artikel Terkini
Pernah dengar istilah inlay dan onlay dalam dunia kedokteran gigi? Kalau belum, tenang aja, kamu nggak sendirian. Istilah ini mungkin terdengar asing di telinga kebanyakan orang, tapi sebenarnya inlay dan onlay ini punya peran cukup penting dalam merawat gigi kita, lho.
Kita semua tahu, gigi yang sehat itu kunci utama dari senyum yang menawan. Tapi, kadang kala, gigi kita harus menghadapi masalah seperti kerusakan atau kehilangan struktur akibat berbagai hal, seperti karies atau kecelakaan. Nah, di sinilah inlay dan onlay ini beraksi sebagai solusi yang bisa dibilang ‘hero’ untuk gigi-gigi yang membutuhkan perbaikan lebih dari sekedar tambalan biasa, tapi tidak sampai perlu mahkota gigi lengkap.
Di artikel ini, kita akan bahas tuntas tentang apa itu inlay dan onlay, mulai dari pengertian dasarnya, kapan sih kita butuh perawatan ini, proses pemasangannya, dan masih banyak lagi. Jadi, siap-siap ya untuk menambah wawasan kamu tentang dunia perawatan gigi yang mungkin belum kamu ketahui sebelumnya!
Inlay itu semacam tambalan, tapi bukan tambalan biasa. Inlay digunakan untuk mengisi lubang gigi atau kerusakan yang masih terbilang kecil dan nggak terlalu parah. Bedanya sama tambalan biasa, inlay ini dibikin di laboratorium dulu, baru deh dipasang di gigi yang rusak.
Sementara itu, onlay lebih ke ‘tambalan besar’. Onlay ini pas buat kondisi gigi yang kerusakannya lebih luas, bahkan sampai ke cusp (puncak) gigi. Sama kayak inlay, onlay juga dibuat dulu di lab, baru setelah itu dipasang di gigi.
Nah, kenapa sih harus ada inlay dan onlay? Ini karena kadang-kadang kerusakan gigi itu nggak cukup parah untuk perlu mahkota gigi, tapi juga nggak bisa cukup dengan tambalan biasa. Jadi, inlay dan onlay ini solusi tengahnya.
Yuk, kita ngobrolin gimana sih proses pasang inlay dan onlay itu. Prosesnya ini agak beda lho dari tambal gigi biasa yang mungkin sudah lebih familiar.
Pertama, pas dokter gigi menemukan bahwa gigi kita perlu inlay atau onlay, mereka bakal mulai dengan membersihkan bagian gigi yang rusak dan ngasih anestesi lokal. Ini mirip seperti waktu tambal gigi biasa. Tapi, bedanya, untuk inlay dan onlay, dokter gigi bakal bikin cetakan dari gigi yang rusak itu. Cetakan ini nantinya yang dikirim ke lab untuk bikin inlay atau onlay yang pas sama bentuk gigi kita.
Nah, sementara nunggu inlay atau onlay jadi, biasanya dokter gigi kasih semacam tambalan sementara di gigi kita. Ini beda dengan tambal gigi biasa yang langsung selesai di tempat.
Kemudian, pas inlay atau onlay kita udah siap, kita balik lagi ke dokter gigi. Mereka bakal lepas tambalan sementara itu, terus pasang inlay atau onlay yang udah dibikin. Proses ini butuh ketelitian tinggi biar pas sempurna di gigi. Dan voila, selesai deh! Gigi kita kembali ke bentuk semula, tapi dengan tambalan yang lebih kokoh dan awet.
Berbeda dengan tambal gigi biasa yang umumnya langsung diisi dan dibentuk di tempat, inlay dan onlay lebih dulu dibuat di lab. Ini buat memastikan bentuknya yang lebih presisi dan pas dengan kondisi gigi kita. Plus, materialnya pun biasanya lebih tahan lama dan estetik.
Gimana sih cara merawatnya? Nah, setelah kamu pasang inlay atau onlay, perawatannya sebenarnya gampang kok. Yang penting, jaga kebersihan mulutmu. Sikat gigi dua kali sehari dan jangan lupa flossing. Oh ya, rutin ke dokter gigi juga penting untuk cek kondisi gigi.
Awet gak, sih? Soal ketahanan, inlay dan onlay ini bisa dibilang cukup tahan lama. Biasanya bisa bertahan sampai 5-10 tahun, tergantung cara kamu merawatnya dan jenis material yang dipakai. Emang, sih, kadang-kadang perlu diganti, tapi itu juga tergantung kondisi gigimu.
Tips Jitu: Hindari kebiasaan ngemil makanan yang keras atau lengket, ya. Selain itu, kalo kamu punya kebiasaan menggigit kuku atau menggemeretakkan gigi, mungkin ini waktu yang tepat buat berhenti. Hal-hal kecil kayak gini bisa bikin inlay atau onlay kamu lebih awet.
Kalau kamu lagi nyari info soal berapa sih kira-kira biaya untuk prosedur inlay dan onlay gigi, nih aku kasih tau ya. Biayanya itu bervariasi, tergantung dari tempat dan jenis material yang dipakai. Tapi, secara umum, biaya untuk inlay dan onlay ini berkisar antara Rp. 1.705.000 sampai Rp. 2.500.000 per gigi.
Jadi, kalau kamu mempertimbangkan untuk melakukan inlay atau onlay, biayanya bisa jadi berbeda-beda tergantung kebutuhan spesifik gigimu dan pilihan material yang kamu mau, misalnya pakai yang dari logam atau porselein. Jangan lupa ya, sebelum memutuskan, baiknya konsultasi dulu dengan dokter gigi biar dapat penjelasan yang lebih lengkap dan sesuai dengan kondisi gigimu.
Yuk, kita bahas soal risiko dan pertimbangan seputar inlay dan onlay, dua metode perbaikan gigi yang cukup populer. Nah, meskipun inlay dan onlay ini banyak dianggap sebagai solusi yang lebih unggul dibandingkan tambalan atau mahkota gigi biasa, tetap ada beberapa hal yang perlu kita pertimbangkan:
Sensitivitas Gigi: Setelah prosedur inlay atau onlay, nggak jarang pasien merasakan gigi jadi lebih sensitif atau nyeri. Ini biasanya terjadi setelah proses pengangkatan kerusakan gigi dan penempatan inlay/onlay. Tapi, kabar baiknya, rasa sakit atau sensitivitas ini biasanya cuma sementara dan akan mereda dalam beberapa hari. Jadi, kalo kamu mengalami ini, mungkin harus menghindari makanan yang terlalu panas, dingin, atau yang keras buat sementara waktu.
Infeksi Bakteri: Ini jarang sih, tapi ada risiko bakteri bisa terperangkap dan tersiegel di dalam gigi yang sudah diinlay atau onlay. Kalo ini terjadi, mungkin kamu perlu kunjungan tambahan ke dokter gigi buat perawatan lebih lanjut.
Penggantian Inlay dan Onlay: Meskipun inlay dan onlay punya daya tahan yang lama (bahkan bisa sampai 20-30 tahun!), tapi pada akhirnya mereka perlu diganti. Jadi, ini bukan solusi permanen seumur hidup, ya.
Pilihan Material: Material yang digunakan untuk inlay dan onlay ini bermacam-macam, tergantung di mana mereka akan ditempatkan. Misalnya, emas bisa jadi pilihan yang bagus untuk molar belakang. Tapi, pilihan material ini juga tergantung pada keadaan gigimu dan situasi keuanganmu.
Yang penting, setelah pasang inlay atau onlay, perawatan gigi tetap harus dilakukan seperti biasa. Artinya, sikat gigi dan bersihkan gigi setiap hari itu wajib, dan rutin kunjungi dokter gigi untuk cek kondisi gigimu.