Artikel Terkini

GIGI SI KECIL BERANTAKAN, BOLEH PAKAI KAWAT GIGI GA?

     Hai OMDC’s, tahukah Kamu? Berdasarkan organisasi profesi dokter gigi spesialis orthodonti di Amerika, diketahui hanya 1 dari 5 pengguna kawat gigi yang merupakan pasien dewasa. Ini artinya, justru ada lebih banyak anak-anak maupun orang lanjut usia yang menggunakan kawat gigi. Nah, kalau si kecil giginya berantakan, kira-kira boleh dipakaikan kawat gigi gak ya? Sejak umur berapa ya si kecil sebaiknya mulai melakukan perawatan kawat gigi? Perihal ini, Asosiasi Ortodontis Amerika menyarankan agar anak sudah diajak untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis ortodonti pertama kali ketika gigi permanen pertama sudah tumbuh, yakni di usia 6-7 tahun.1 Dari hasil konsultasi inilah, OMDC’s bisa mengetahui kapan perkiraan waktu terbaik untuk mulai merapihkan gigi si kecil. 

 

Meskipun umumnya peraawatan gigi anak dilakukan ketika seluruh gigi permanennya telah tumbuh, namun jika ternyata terdapat masalah yang dikhawatirkan menjadi serius atau semakin parah jika dibiarkan, maka perawatan kawat gigi si kecil akan segera dilakukan. Ada beberapa masalah yang akan disarankan oleh dokter untuk segera ditangani, meskipun gigi permanen si kecil belum tumbuh dengan lengkap. Biasanya, bentuk masalah tersebut, antara lain:1,2

1.     Gigi depan maju

Gigi depan yang maju atau sering disebut tonggos ini sangat berisiko patah atau lepas ketika mendapatkan tekanan (seperti pada saat si kecil jatuh). Selain itu, gigi tonggos ini juga seringkali menjadi penyebab turunnya tingkat kepercayaan diri anak dan berbagai masalah psikologis lainnya, terutama jika si kecil kerap diolok oleh teman-temannya mengenai ini.

2.     Gigitan anak tidak pas

Gigitan si kecil yang tidak pas bisa terjadi karena ada masalah pada posisi gigi atau bahkan masalah pada posisi rahang. Kondisi gigitan yang tidak pas ini dapat menyebabkan fungsi kunyah si kecil terganggu dan akhirnya mempengaruhi tumbuh kembang anak seperti gigitan danagkal, gigitan bergeser, atau bahkan gigi atas dan bawah sama sekali tidak bertemu (tidak mengigit).

3.     Masalah ketersediaan ruang di dalam mulut

Si kecil punya susunan gigi yang terlalu berantakan, atau bahkan jarak antar gigi yang terlalu renggang? Atau ternyata jumlah giginya berlebih atau bahkan ada benih gigi yang tidak ada? Wah hal-hal seperti ini yang harus diwaspadai bunda dan harus memulai perawatan secepatnya ya!

4.     Kelainan tumbuh kembang gigi dan rahang yang diakibatkan oleh kebiasaan buruk

Tahukah kamu, OMDC’s, ada beberapa kebiasaan buruk yang bisa mengakibatkan kelainan pertumbuhan gigi, rahang, bahkan wajah. Kebiasaan ini mungkin juga dilakukan oleh si kecil dan harus selalu diawasi, seperti: bernafas melalui mulut, menghisap ibu jari, mendorong lidah ke depan, dll

 

Penanganan kelainan tumbuh kembang gigi dan rahang si kecil sejak dini dapat bermanfaat untuk mencegah kelainan – kelainan di atas berkembang lebih lanjut. Selain itu, penanganan sejak awal ini juga mampu mengeliminasi penyebab kelainan, mengatur perkembangan tulang rahang dan wajah serta memastikan tersedianya ruangan yang cukup untuk nantinya gigi tetap si kecil tumbuh.1 Ditambah lagi, pada masa kanak-anak, kepadatan tulang rahang si kecil relatif masih lunak (tidak sepadat orang dewasa) dan berlangsung sampai sebelum memasuki masa pubertas, sehingga perbaikan susunan gigi, rahang, dan wajah akan menjadi lebih efektif dan lebih cepat dibandingkan pada orang dewasa.

 

Pada beberapa kasus, jika menunggu hingga seluruh gigi permanen tumbuh atau ketika perkembangan wajah sudah selesai, maka perbaikan kelainan justru menjadi lebih sulit dilakukan dan tentu memakan waktu yang lebih lama.2 Oleh karenanya, yuk segera ajak si kecil untuk konsultasi dengan dokter spesialis orthodonti ya bunda! Supaya si kecil bisa semangat dan tentunya nyengir teruusss.

Artikel Lainnya